22 Juni 2011


Pengamen Dikeroyok, Gara-Gara Dituduh Curi HP

Gara-Gara dituduh mencuri handphone, seorang pemuda yang kebetulan berprofesi sebagai Pengamen Jalanan itu bonyok akibat dikeroyok massa. Aksi pengeroyokan terjadi didepan kantor Polres, Jalan Raya Pemda, Cibinong-Kabupaten Bogor, Minggu (03/4) siang. Pengamen itu luka parah dibagian Tangan dan Muka memar serta hidung berdarah babak belur saat dihakimi massa.
Beruntung, salah satu dari petugas kepolisian cepat datang ke tempat kejadian menolong pengamen itu yang sedang digulung massa. Kasus penganiayaan terhadap korban setelah ia dituduh mencuri Handphone dari Ibu-Ibu hamil yang lagi asik belanja. Pengamen segera dilarikan ke RS PMI terdekat dengan lokasi kejadian guna mendapatkan pertolongan langsung.
Saat kejadian berlangsung, korban sedang asik ngamen disebrang kantor Polres Pemda Cibinong, lagi memainkan gitar kecil yang selalu menemaninya dalam mencari sedikit rejeki yang halal. Tiba-tiba, seorang perempuan hamil berteriak copet…copet... seketika itu juga langsung massa lari mengejar sang pencopet tersebut.
Malangnya, pencopet tersebut juga pengamen jalanan yang membawa gitar kecil. Pencopet lari sangat kencang, dan massa pun akhirnya kehilangan jejak sang pencopet tidak tahu kemana arah larinya pencopet tersebut. Ada salah seorang dari massa yang mengejar copet tadi melihat seorang pengamen yang membawa gitar kecil juga dari kejauhan.
Salah seorang dari massa itu mengira bahwa ia pencopetnya. Massa langsung berlari mendekati korban penganiayaan tersebut. Tanpa pikir panjang, massa pun langsung memukuli korban sampai terjatuh di aspal. Setelah korban itu berbaring di jalan aspal dan dikerumuni oleh massa dengan berlumur darah di hidung dan wajah korban. Karena massa cukup banyak korban tanpa daya digulung oleh massa hingga sekarat.
Polisi datang ke tempat kejadian perkara dan langsung membawa korban penganiayaan ke RS agar mendapatkan pertolongan. Setiba di RS PMI, polisi langsung menanyakan awal peristiwa terjadi pengeroyokan massa. Korban menjawab, dengan wajah dibagian kepala di perban plester, bukan saya orang yang mencuri handphone itu pak.
Saya tidak tahu, tiba-tiba banyak kerumuman massa yang mendekati saya dan langsung memukuli saya semua, pak. Polisi juga langsung memeriksa kantong celana dan tas kecil yang diikatkan di pinggang korban. Polisi hanya mendapatkan sejumlah uang receh logaman koin seribu rupiah dan banyak uang koin lima ratus perak.
Ternyata memang bukan ia yang mengambil handphone tersebut. Korban penganiayaan itu berharap mudah-mudahan tidak ada lagi korban penganiayaan berikutnya yang dituduh mencuri handphone. Apalagi seorang Pengamen Jalanan seperti saya yang tidak punya apa-apa, hanya karena mirip dengan orang yang mencopet saya menjadi babak belur seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar